Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan

Melihat hasil karya teman dan banyak orang lain membuat aku ingin memukul diri sendiri. Mulai dari melihat blog teman, melihat hasil karya mereka, tahu di mana mereka sekarang, tahu tingkatan mereka, membuat aku memandang diri ini sungguh kecil. Blog ini sangat sederhana, tanpa fitur dan juga frekuensi update yang tidak jelas hingga tidak ada pengunjung selain aku sendiri. Sungguh keterpurukan yang sangat dalam. Aku melihat diri ini seperti orang bodoh. Aku tidak memiliki prestasi apapun baik sekolah atau pun sosial. Tidak ada tingkat pencapaian akan apapun yang pernah aku raih. Aku merindukan sesuatu dapat tercipta dengan tanganku ini, ada prestasi yang aku raih, ada pengakuan akan apa yang bisa aku lakukan, Namun apa?

Sederhana sekali, apa yang ingin aku tunjukkan? prestasi apa yang ingin aku raih? pengakuan apa yang ingin aku dapat? Pertanyaan seperti ini muncul dari dalam diri dan kemudian bingung. Aku sungguh bingung, merasa tertekan dan malu sekali pada diriku ini. Aku bukan apa-apa.

Disisi lain dari hanya mengeluh dan mengeluh aku tersadar akan banyak hal yang aku dapatkan dan lancarnya perjalanan hidupku selama ini. Aku tidak memiliki semua yang aku inginkan tetapi saat ini aku memiliki semua yang aku butuhkan dan ini membuat aku tetap bertahan dan bersyukur akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Ingatlah dengan kutipan bijak, "Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan".

Teringat waktu kuliah dulu. Menuntut ilmu teknik komputer tetapi tidak bisa beli komputer, dan di saat yang sangat dibutuhkan ketika itu bos di tempat kerja menghibahkanku sebuah komputer pentium dua, walaupun waktu itu sudah ada PC Core2Duo, tetapi dengan komputer pentium 2 saja ternyata mampu menunjang kebutuhan belajarku, dan memang ini yang dibutuhkan bukan hal yang berlebih seperti komputer hebat yang aku inginkan.

Terimakasih Tuhan atas segala karunia-Mu pada hamba.